26 November 2012

Dampak Cuaca Ekstrim


Akhir-akhir ini cuaca ekstrim melanda seluruh negara, cuaca yang tak lazim dan sulit untuk ditebak, terkadang cuaca yang panas menyengat tiba-tiba berubah menjadi dingin dan hujan lebat, hingga pada akhirnya mempengaruhi sistem kehidupan.
 
Pada dasarnya, tidak semua dampak perubahan iklim itu buruk. Beberapa wilayah justru menuai keuntungan. Misalnya, semakin melimpahnya produksi bahan pangan. Akan tetapi, cuaca ekstrim ini justru kurang bersahabat untuk kesehatan. Perubahan iklim memberikan pengaruh yang fundamental terhadap kesehatan karena berubahnya metabolisme tubuh setiap orang sehingga mengakibatkan jumlah sel darah putih menurun, terutama pada suhu rendah, sehingga daya tahan tubuh pun menurun. Dengan kondisi ini, jelas saja tubuh akan menyerah dan menyebabkan penyakit.

Dalam kondisi iklim yang berubah-ubah, cuaca panas menyengat bisa berlangsung lebih lama tanpa diduga. Udara panas meningkatkan kadar ozon serta polutan di udara yang bisa menimbulkan penyakit-penyakit kardiovaskular serta gangguan pernapasan. Terutama pada warga senior.


Di lain sisi, curah hujan yang kian meningkat berpotensi menimbulkan banjir bandang. Efek bencana ini adalah kurangnya sumber air bersih dan air yang aman untuk dikonsumsi. Penyakit-penyakit pencernaan yang seperti diare. Penyakit ini pun telah menelan 2,2 juta korban jiwa/tahun.

Dokter Budiman Bela SpMK (K), staf pengajar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI, menambahkan, cuaca yang lembap dan hangat, akibat hujan dan panas yang datang bergantian, merupakan kondisi yang menyenangkan bagi beberapa jenis virus untuk berkembang biak. Termasuk perkembangbiakan vektor virus seperti nyamuk, moluska (seperti siput) maupun hewan berdarah dingin yang lain.
 
Selain penyakit yang ditularkan melalui nyamuk, penyakit yang ditularkan melalui tikus bisa meningkat pula. Budiman mencontohkan riketsia dan leptospirosis. Riketsia ditandai dengan onset yang tiba-tiba dari demam ringan hingga demam tinggi, biasanya berlangsung 2-3 minggu pada kasus yang tidak diobati, rasa letih, sakit otot dalam, sakit kepala, dan menggigil. Penyakit ini ditularkan oleh tikus dan juga anjing.

Sementara itu, leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Umumnya penyakit ini disebarkan oleh tikus. Mengapa penyakit ini diprediksi mewabah? Pasalnya, saat banjir tiba, hewan-hewan seperti tikus akan bermunculan dan menyebarkan wabah dan menularkannya melalui genang­an air bekas banjir. ''Penyakit pencernaan seperti kolera dan tifus trennya bisa naik selain diare.

Kesehatan siapa pun bisa terpengaruh akibat perubahan iklim ini. Tetapi, tentu saja yang paling berpotensi adalah anak-anak, karena daya tahan tubuh mereka masih lemah. terutama anak-anak di daerah miskin. Warga manula juga tidak luput dari persoalan kesehatan ini, mengingat sistem imun yang mulai berkurang. Termasuk mereka yang kesehatan tubuhnya kurang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back Links

freebanner4uSERIBU KAWANbertaubatlahiklanseribuartissexy17freebacklinks4usatriopiningitkatamutiara4usehatwalafiahiniinfo4uiklansahabat2billiontraffic4uiklanwargaseribusayangbloggratiss4usurgalokaSERBA SERBISENI LUKISTEMPLATE GRATISWARGA BISNISAGUS FAUZY4905GOBLOGANEKA VIDEOFECEBLOG 4UIsangrajamayasurgawebbabulfatahbacklinkgratis4uBUSANA MUSLIMseribukatamutiaramajelisrasulullahSERIBU KAWAN